2.4
Pemicu Risiko
Menurut Pujawan dan Mahendrawathi (2010), mengelola rantai pasok bukanlah suatu
hal yang mudah dan merupakan sebuah tantangan bagi perusahaan karena pada
dasarnya rantai pasok melibatkan banyak pihak di dalam ataupun di luar
perusahaan serta cakupan kegiatan dari rantai pasok sehingga menjadikan
struktur rantai pasok menjadi lebih kompleks dan dapat menyebabkan rantai pasok
lebih rentan terhadap risiko.
Ada berbagai pemicu
risiko berbeda dalam kajian literatur. Tingginya ketidakpastiaan dalam pasokan
dan permintan, siklus hidup dari produk dan teknologi semakin pendek,
peningkatan penggunaan distribusi, manufaktur, dan mitra logistik merupakan
pemicu timbulnya risiko (Skipper dan Hanna, 2009).
Menurut Sinha dkk (2004), penyebab
timbulnya risiko antara lain : kurangnya kepercayaan pada rekanan bisnis,
ketergantungan pada outsourcing, kolaborasi antara pembeli dan pemasok
merupakan faktor-faktor yang memiliki kontribusi pada timbulnya risiko dalam
rantai pasok.
Menurut Ritchie dan Brindley (2007), pemicu
timbulnya risiko diantaranya : perubahan teknologi, dan persaingan yang semakin
meluas memiliki pengaruh besar terhadap timbulnya risiko.
Menurut Punniyamoorthy (2013), pemicu
timbulnya risiko terdiri dari : jaringan rantai pasok yang semakin kompleks,
interaksi antar organisasi yang berbeda di dalam jaringan rantai pasok,
tingginya ketergantungan dengan pemasok, situasi lingkungan yang semakin
dinamis, pendeknya life cycle dari sebuah produk.
Menurut Hadavale dan Alexander (2009) timbulnya
risiko dalam rantai psok dapat disebabkan oleh adanya ketidakpastiaan yang
melekat dalam rantai pasok. Ketidakpastiaan terbesar dalam rantai pasok terdiri
dari : ketidakpastiaan permintaan, ketidakpastiaan kapasitas, ketidakpastiaan
waktu pengiriman, perubahan teknologi, perubahan kondisi pasar, persaingan, isu
politik, dan peraturan pemerintah.
Menurut Norrman dan Jansson (2004) mengatakan
bahwa ada sejumlah trend bisnis yang meningkatkan kerentanan terhadap risiko
dalam rantai pasok diantaranya: Peningkatan penggunaan outsourcing, globalisasi
dalam rantai pasok, mengurangi pasokan, life
cycles dari sebuah produk semakin singkat, mengurangi buffers seperti persediaan dan lead
time, kapasitas yang terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar