2.5
Risiko Rantai Pasok
Risiko dianggap ada
apabila suatu peristiwa yang tak terduga terjadi dan akan mempengaruhi aliran
rantai pasok. Pengaruhnya dapat diukur dengan mengalikan frekuensi kejadian dan
dampak dari kejadian tersebut (Mills, 2001).
Secara umum, definisi
risiko adalah tingkat dari ketidakpastiaan dan dampak dari suatu kejadian (Sinha dkk, 2004). Risiko juga
dapat didefiniskan sebagai sesuatu ancaman yang mungkin terjadi untuk
mengganggu aktivitas normal atau aktivitas yang telah direncanakan.
Risiko dapat datang
dalam berbagai bentuk berbeda, dimana risiko dapat muncul pada setiap titik
rantai pasok dari pemasok sampai ke tangan konsumen akhir. Dalam konteks rantai
pasok, risiko dapat didefinisikan secara luas dan berbeda. Berdasarkan kajian literatur,
ada beberapa penelitian terdahulu yang telah mendefinisikan risiko rantai pasok
menurut sudut pandang para peneliti, salah satunya penelitian yang dilakukan
oleh Waters (2007). Menurut Waters (2007),
risiko dalam rantai pasok sebagai terjadinya kejadian tidak terduga dan akan
mempengaruhi aliran material selama perjalanan dari pemasok sampai ke pelanggan
terakhir.
Menurut Zsidisin dkk (2004), risiko rantai
pasok merupakan potensi terjadinya insiden yang dikaitkan dengan inbound supply
yang disebabkan oleh kegagalan pemasok atau pasokan yang berada di pasar yang
hasilnya berbentuk ketidakmampuan perusahaan pembelian untuk memenuhi
permintaan pelanggan. Sedangkan Peck dkk (2003), definisi risiko rantai pasok adalah risiko dari aliran
produk, informasi, bahan baku dari pemasok hingga pengiriman produk akhir.
Dari hasil penelitian
terdahulu, risiko yang terjadi memiliki dampak yang luar biasa bagi perusahaan
diantaranya: perusahaan mengalami kerugian financial, permasalahan operasional,
dan kinerja perusahaan menjadi buruk. Menurut Feng dan Mei (2011) gangguan risiko
pada rantai pasok dapat membawa beberapa permasalahan seperti lamanya lead-time, kekuranagan material, biaya
yang semakin meningkat, tidak dapat memenuhi pelanggan.
Risiko dalam rantai
pasok terbagi menjadi 2 jenis yaitu risiko internal yang muncul dari
operasional normal seperti kelebihan persediaan, keterlambatan pengiriman,
kegagalan informasi sistem teknologi. Selain itu, risiko juga dapat datang dari
di luar rantai pasok seperti bencana alam, kenaikan biaya, dan kekurangan bahan
baku, dan permasalahan dengan perusahaan rekanan kerja.
Menurut Ritchie dan Brindley (2007), risiko
memiliki tiga komponen komponen antara lain :
1. Peluang
terjadinya kejadian.
2. Konsekuensi
dari terjadinya suatu kejadian.
3. Hubungan
sebab akibat yang menyebabkan kejadian risiko.
Permasalahan-permasalahan
yang sering dihadapi dengan datangnya risiko antara lain :
- Risiko tertundanya pengiriman material akan menyebabkan berhentinya proses aktivitas produksi
- Risiko kenaikan biaya dari bahan baku akan menyebabkan pelanggan mencari barang subtitusi.
- Risiko kenaikan biaya juga dapat menyebabkan perpindahan tempat operasional dan mencari transportasi.
- Risiko dari kerusakan salah satu mesin produksi di pabrik dapat menyebabkan terhentinya aktivitas produksi sementara sehingga menyebabkan pekerja mengganggur, tidak mampu memenuhi keinginan pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar