Rabu, 10 April 2013

Tinjauan Pustaka


2.5 Risiko Rantai Pasok
Risiko dianggap ada apabila suatu peristiwa yang tak terduga terjadi dan akan mempengaruhi aliran rantai pasok. Pengaruhnya dapat diukur dengan mengalikan frekuensi kejadian dan dampak dari kejadian tersebut (Mills, 2001).
Secara umum, definisi risiko adalah tingkat dari ketidakpastiaan dan dampak dari suatu kejadian (Sinha dkk, 2004). Risiko juga dapat didefiniskan sebagai sesuatu ancaman yang mungkin terjadi untuk mengganggu aktivitas normal atau aktivitas yang telah direncanakan.
Risiko dapat datang dalam berbagai bentuk berbeda, dimana risiko dapat muncul pada setiap titik rantai pasok dari pemasok sampai ke tangan konsumen akhir. Dalam konteks rantai pasok, risiko dapat didefinisikan secara luas dan berbeda. Berdasarkan kajian literatur, ada beberapa penelitian terdahulu yang telah mendefinisikan risiko rantai pasok menurut sudut pandang para peneliti, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Waters (2007). Menurut  Waters (2007), risiko dalam rantai pasok sebagai terjadinya kejadian tidak terduga dan akan mempengaruhi aliran material selama perjalanan dari pemasok sampai ke pelanggan terakhir.
Menurut Zsidisin dkk (2004), risiko rantai pasok merupakan potensi terjadinya insiden yang dikaitkan dengan inbound supply yang disebabkan oleh kegagalan pemasok atau pasokan yang berada di pasar yang hasilnya berbentuk ketidakmampuan perusahaan pembelian untuk memenuhi permintaan pelanggan. Sedangkan Peck dkk (2003), definisi  risiko rantai pasok adalah risiko dari aliran produk, informasi, bahan baku dari pemasok hingga pengiriman produk akhir.
Dari hasil penelitian terdahulu, risiko yang terjadi memiliki dampak yang luar biasa bagi perusahaan diantaranya: perusahaan mengalami kerugian financial, permasalahan operasional, dan kinerja perusahaan menjadi buruk. Menurut Feng dan Mei (2011) gangguan risiko pada rantai pasok dapat membawa beberapa permasalahan seperti lamanya lead-time, kekuranagan material, biaya yang semakin meningkat, tidak dapat memenuhi pelanggan.
Risiko dalam rantai pasok terbagi menjadi 2 jenis yaitu risiko internal yang muncul dari operasional normal seperti kelebihan persediaan, keterlambatan pengiriman, kegagalan informasi sistem teknologi. Selain itu, risiko juga dapat datang dari di luar rantai pasok seperti bencana alam, kenaikan biaya, dan kekurangan bahan baku, dan permasalahan dengan perusahaan rekanan kerja.
Menurut Ritchie dan Brindley (2007), risiko memiliki tiga komponen komponen antara lain :
1.      Peluang terjadinya kejadian.
2.      Konsekuensi dari terjadinya suatu kejadian.
3.      Hubungan sebab akibat yang menyebabkan kejadian risiko.
Permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi dengan datangnya risiko antara lain :
  1. Risiko tertundanya pengiriman material akan menyebabkan berhentinya proses aktivitas produksi
  2. Risiko kenaikan biaya dari bahan baku akan menyebabkan pelanggan mencari barang subtitusi.
  3. Risiko kenaikan biaya juga dapat menyebabkan perpindahan tempat operasional dan mencari transportasi.
  4. Risiko dari kerusakan salah satu mesin produksi di pabrik dapat menyebabkan terhentinya aktivitas produksi sementara sehingga menyebabkan pekerja mengganggur, tidak mampu memenuhi keinginan pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar