2.10
Pendekatan House of Risk
Pujawan dan Geraldin (2009) mengembangkan
model manajemen risiko rantai pasok menggunakan metode konsep House of Quality dan Failure modes and
effects analysis (FMEA) untuk menyusun suatu framework dalam mengelola
risiko rantai pasok yang dikenal dengan istilah pendekatan house of risk (HOR). Pendekatan HOR ini difokuskan pada tindakan
pencegahan untuk mengurangi probabilitas terjadinya agen risiko. Agen risiko
merupakan faktor pemicu yang mendorong timbulnya risiko. Dengan mengurangi agen
risiko berarti mengurangi timbulnya beberapa kejadian risiko.
Konsep house of quality berasal dari metode quality function deployment (QFD).
Konsep dari house of quality akan
membantu dalam proses perancangan strategi sehingga dapat digunakan untuk
membantu mengidentifikasi risiko dan untuk memprioritaskan agen risiko yang
harus ditangani terlebih dahulu serta merancang strategi mitigasi untuk
mengurangi atau mengeliminasi penyebab risiko yang telah teridentifikasi. Oleh
karena itu, perubahan fungsi HOQ dari perencanaan produk menjadi tool
perencanaan strategi mitigasi risiko, maka istilah house of risk (HOR) akan digunakan untuk mengganti istilah HOQ.
Dalam tahapan FMEA,
penilaian risiko dapat diperhitungkan melalui perhitungan RPN yang diperoleh
dari perkalian probabilitas terjadinya risiko, dampak kerusakan yang
dihasilkan, dan deteksi risiko. Namun, dalam pendekatan house of risk perhitungan nilai RPN diperoleh dari probabilitas
agen risiko dan dampak kerusakan terkait risiko itu terjadi.
Agen risiko yang timbul
akan mendorong beberapa kejadian risiko, maka penting untuk menghitung nilai aggregate risk potential dari agen
risiko. Pendekatan house of risk (HOR) juga terbagi menjadi dua fase yaitu fase
identifikasi risiko sesuai pada gambar
2.4 dan fase penanganan terhadap risiko sesuai pada gambar 2.5 di bawah ini.
Gambar 2.4 Fase Identifikasi Risiko (Pujawan dan
Geraldin, 2009)
Gambar
2.5 Fase Penanganan Risiko (Pujawan dan Geraldin, 2009).
2.10.1 Fase
Identifikasi Risiko
Tahapan dalam House of Risk 1 digunakan untuk
menentukan agen risiko yang harus diberikan prioritas untuk tindakan
pencegahan.
- Tahap 1 :
Identifikasi proses bisnis/aktivitas rantai pasok perusahaan berdasarkan model SCOR (plan, source, make, deliver, dan return). Pembagian proses bisnis ini bertujuan untuk mengetahui dimana risiko tersebut muncul.
- Tahap 2 :
Identifikasi kejadian risiko yang terdapat pada setiap proses bisnis perusahaan.
- Tahap 3 :
Identifikasi tingkat dampak (severity) suatu kejadian risiko. Nilai ini menyatakan seberapa besar gangguan yang ditimbulkan oleh suatu kejadian risiko.
- Tahap 4 :
Identifikasi agen penyebab risiko sebagai pemicu timbulnya risiko dan identifikasi probabilitas terjadinya agen risiko sebagai tingkat peluang frekuensi kemunculan suatu agen risiko.
- Tahap 5 :
Identifikasi korelasi antara suatu kejadian risiko dengan agen penyebab risiko. Agen risiko yang dapat mendorong timbulnya risiko, maka dikatakan memiliki korelasi.
- Tahap 6 :
Menentukan nilai Aggregate risk potential (ARP). Nilai ARP akan digunakan sebagai masukan untuk menentukan prioritas agen risiko mana yang perlu ditangani terlebih dahulu untuk diberikan tindakan pencegahan terhadap agen risiko.
- Tahap 7 :
Mengurutkan agen risiko berdasarkan nilai ARP
2.10.2
Fase Penanganan Risiko
Tahapan berikutnya
masuk ke dalam tahapan house of risk
2, Di dalam tahapan ini, perusahaan akan memilih sejumlah tindakan dianggap efektif
untuk mengurangi probabilitas dari agen risiko.
- Tahapan 1
Memilih sejumlah agen risiko berdasarkan hasil nilai ARP untuk masing-masing agen risiko (penyebab risiko).
- Tahapan 2
Identifikasi tindakan pencegahan yang dianggap efektif untuk menangani dan mengurangi probabilitas terjadinya agen risiko. Satu agen risiko dapat ditangani dengan lebih dari satu tindakan dan satu tindakan akan mengurangi peluang kemunculan agen risiko.
- Tahapan 3
Menentukan besarnya korelasi antara tiap tindakan dan agen risiko
- Tahapan 4
Menghitung nilai total efektivitas untuk tiap tindakan
- Tahapan 5
Menentukan besarnya tingkat kesulitan untuk melakukan tiap tindakan
- Tahapan 6
Menghitung besarnya total efektivitas untuk ratio tingkat kesulitan.
- Tahapan 7
Merangking tiap tindakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar